Dorong Keberlanjutan Pembangunan RSUD, Komisi IV DPRD Gelar Rapat Dengan Pemda Sumbawa

Pimpinan dan anggota Komisi IV DPRD
Kabupaten Sumbawa bersama Pemerintah Daerah mengadakan Rapat terkait
Keberlanjutan Pembangunan RSUD Sumbawa. Kamis (14/9/2023)
Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi IV Ismail Mustram SH. M.M.
Inov.Hadir Wakil Ketua Komisi Syahrul,SE dan anggota Komisi IV lainnya Ahmadul
Kusasi SH dan Irwandi.
Sementara dari Pemda Sumbawa hadir Kadis Kesehatan Kabupaten
Sumbawa Junaidi APt. M.SI, Kepala Bappeda ES Adi Nusantara S.Sos.MT, Direktur
RSUD dr Nieta Ariyani dan Perwakilan BKAD.
Ketua Komisi IV Ismail Mustaram, SH, M.M. Inov memberikan
ruang kepada Direktur RSUD menyampaikan permasalahan apa yang dihadapi agar
RSUD dapat melanjutkan pembangunannya.
Atas hal itu, Dirut RSUD Sumbawa dr.Nieta akrab disapa
menjelaskan Pengembangan layanan di RSUD Sumbawa dan Kondisi keberadaan RSUD
Sumbawa
Dari segi regulasi rumah sakit harus dalam satu lokasi dan
pelayanan yang dilakukan secara terintegrasi. Kini Izin operasional sudah
beralamat di Sering. Sementara Kondisi RSUD di jalan Garuda sudah lama dibangun
dan sangat sulit untuk melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan karena ada
permasalahan yang muncul seperti kesulitan udara bersih" Ungkapnya.
Kemudian lanjut dr.Nieta, Kami sudah melakukan advokasi di
PUPR agar mengubah instalasinya dan ini harus. Kini kondisi udara kami membeli
dari pihak lain. Masalah lain yaitu pada layanan ada agak terhambat karena
tidak punya ruang tunggu sementara ini menggunakan terop. sehingga pengunjung
merasa tidak nyaman terutama kalau sudahh siang karena panas. Demikian pula
konndisi Parkir kendaraan kesulitan.
"Atas kondisi tersebut, kami ingin rubah agar
kondisinya ideal" Imbuhnya.
Masih kata dr Nieta. Sementara itu di lokasi RSUD Sering
baru ada 2 bangunan yang dibiayai melalui APBD sebanyak 1 lokal dan APBN
sebanyak 1 lokal. Sejak 2021-2023 tidak ada program Pembangunan. Padahal ada
kesepakatan dengan kemenkes agar proses transfer RSUD paling telat tahun 2025.
Oleh karena itu perlu adanya Advokasi ke Pemerintah Pusat
sehingga DAK fisik dapat turun untuk melanjutkan pembangunan IGD 1 lantai,
ruang perawatan kelas 3 sebanyak 1 lantai, Pengadaan Genset dan pipa standar
serta Alat Kesehatan yang menunjang RSUD tipe-C.
“Komitmen yang diharapkan oleh pemda adanya DAK stimulan
fisik yang tertuang dalam APBD, dimana Kesehatan menjadi prioritas dengan advokasi
dari APBD” Jelas dr.Nieta.
Atas pemaparan tersebut Ketua Komisi IV Ismail Mustaram, SH.
M.M. Inov menekankan bahwa apa yang menjadi harapan direktur RSUD Sumbawa
adalah harapan kita bersama sehingga dapat menunjang kebutuhan kesehatan
Masyarakat.
Ditempat yang sama Kepala Bappeda Kabupaten Sumbawa Adi
Nusantara mengatakan bahwa ketika berbicara di RSUD kami merasa prihatin dan
hanya mengelus dada. Sebab segala upaya tahap perencanaan sudah dilakukan.
"Pada saat itu Kami melakukan pengusulan dan perencanaan tembus diangka
Rp.87 Milyar
Ada beberapa item yang masuk seperti pengadaan Sarana
sebesar 24 Milyar, Prasarana sebesar 3 Milyar, Alkes sebesar 15 M. dan item
lainnya. Waktu itu sudah disetujui di aplikasi Krisna, sehingga kami masih
menunggu rilis kementerian keuangan sekitar bulan September ini.
"Dari sisi perencanaan kami siap support, Kami melihat
celahnya untuk mendapatkan dukungan anggaran di tahun 2024 ditengah kondisi
keuangan yang sangat berat dan harus memperhatikan timing"Jelas. Adi
Ditambahkan oleh perwakilan BKAD Kabupaten Sumbawa bahwa
pada APBN Tahun 2024 dari seluruh daerah diplot anggaran sebesar 800 Triliun.
Sehingga dibutuhkan perjuangan ekstra ordineri untuk melakukan advokasi
anggaran ke Pemerintah pusat.
Atas kondisi ini Ahmadul Kusasi, SH disarankan agar anggaran
yang telah dimasukkan ke dalam perencanaan dapat dilaksanakan. "Saya minta
agar ini dapat dieksekusi. Karena hal Ini pernah ditawarkan dan dijanjikan ke
Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan. Mari Bersama konsultasi ke Menkes
agar tahun 2024 kita dapat mendapat anggaran terlebih kita ada perjanjian batas
waktu transfer RSUD sampai tahun 2025.
Hal ini disetujui oleh Pimpinan Komisi IV untuk menaikkan
anggaran ke Pusat.
"Kami sepakat kita aktif kejar ke Pusat Anggarannya,
apa yang menjadi kemauan pusat kita penuhi segala persyaratan. Ini relevan
dengan semangat kita bersama tentang pentingnya pelayanan kesehatan terbaik.
Tidak ada yang lebih penting dari menjaga Kesehatan, banyak advokasi yang telah
dilakuakn oleh RSUD dan pengalaman dari tahun sebelumnya diharapkan menjadi
Pelajaran.Apa - apa yang terputus kita sambung kembali, melihat gambaran
besarnya kita mempunyai peluang untuk mengakses anggaran dipusat dengan
menerapkan komitmen yang sudah dibangun termasuk persyaratan mutlak untuk
mendapatkan dukungan dana pusat harus ada dana sharing dari APBD. Butuh
komitmen kita bersama hari ini agar dapat ditindaklanjuti nanti pada pembahasan
APBD Tahun 2024" Pungkas Syahrul.
Demikian pula saran dari anggota Komisi IV Irwandi bahwa
keberhasilan itu membutuhkan grand desain,perlu langkah-langkah strategis dan
keseriusan Pemda terhadap usus pembangunan RSUD yang tidak bisa dianggarkan
melalui APBD.
Diujung rapat disepakati bahwa Pemda Sumbawa harus
mempersiapkan bahan saat pertemuan dengan Kemenkes RI. Dan direncanakan
melakukan audiensi pada tanggal 27 September 2023 mendatang.